Beberapa waktu lalu sejumlah studi mengungkapkan bahwa ibu yang obesitas
akan melahirkan anak yang berisiko sakit jantung. Tapi Anda tak perlu
khawatir karena ada solusi jitu untuk mengatasinya yaitu operasi
bariatrik.
Operasi bariatrik adalah tindakan pembedahan lambung
dan saluran pencernaan untuk mengurangi volume makanan yang bisa
dikonsumsi dan diserap oleh tubuh seorang.
Studi baru yang
menemukan solusi tersebut menerangkan bahwa perubahan metabolik dan
penurunan berat badan yang terjadi pasca operasi memberikan efek positif
terhadap gen-gen pembawa penyakit peradangan pada keturunannya.
"Studi
kami menemukan bahwa obesitas saat hamil mempengaruhi gen yang dimiliki
keturunannya," terang peneliti Dr. Frédéric Guénard dari Functional
Food Institute, Laval University Kanada dan penerima Heart and Stroke
Foundation Research Fellowship.
"Kabar baiknya adalah kita dapat
melakukan sesuatu untuk mengubah hal ini yaitu mengurangi obesitas pada
ibu karena itu dapat memberikan dampak kesehatan yang positif terhadap
kesehatan si anak di masa depan," tambahnya seperti dilansir medindia,
Senin (29/10/2012).
Tim peneliti dari Laval University pun
menemukan bahwa anak yang terlahir setelah ibunya menjalani salah satu
jenis operasi bariatrik yang disebut bilio-pancreatic bypass surgery
berpeluang lebih kecil mengalami obesitas, termasuk memiliki resistensi
insulin yang tinggi, tekanan darah yang lebih rendah serta profil risiko
penyakit jantung yang kecil.
Lalu apa alasan di balik itu?
Peneliti pun mengambil sampel darah 25 anak dari 20 ibu yang terlahir
sebelum ibunya menjalani bilio-pancreatic bypass surgery dan sampel
darah 25 saudara mereka yang terlahir setelahnya.
Usia partisipan
berkisar antara 2-24 tahun. Rata-rata indeks massa tubuh (BMI) ibunya
adalah 45 sebelum menjalani operasi bariatrik dan 27 setelahnya. Operasi
bariatrik sendiri hanya bisa diberlakukan bagi individu dengan BMI 40
ke atas atau BMI 35 ke atas yang mengalami kondisi tertentu seperti
diabetes dan risiko operasinya rendah.
DNA di dalam sampel darah
pun diuji menggunakan alat khusus bernama Infinium HumanMethylation450
BeadChip untuk menemukan ada tidaknya perubahan gen yang disebabkan oleh
metilasi DNA.
Metilasi DNA adalah modifikasi kimiawi DNA yang
stabil selama putaran pembelahan sel tetapi tak melibatkan perubahan
mendasar dalam sekuens DNA.
Ternyata tingkat metilasinya sangat
berbeda antara anak-anak yang terlahir dari ibu yang belum menjalani
operasi bariatrik dengan anak-anak yang terlahir setelahnya. Bahkan
secara khusus peneliti menemukan bahwa ada lebih dari 5.500 gen yang
memiliki perbedaan metilasi pada anak yang terlahir sebelum ibunya
menjalani operasi dibandingkan dengan anak yang lahir setelah prosedur
itu.
"Temuan kami menunjukkan bahwa operasi bariatrik yang
dijalani ibu menghasilkan efek metabolik yang signifikan terhadap profil
metilasi dari gen-gen pembawa penyakit peradangan. Operasi bariatrik
dan penurunan berat badan yang dialami ibu menyebabkan lingkungan di
sekitar rahimnya memberikan perubahan positif pada tingkat metilasi gen
janin," jelas Dr. Guénard.
Dr. Guénard menambahkan bahwa secara
mendasar studi ini mengatakan bahwa obesitas saat hamil mempengaruhi
profil risiko kardiovaskular dan obesitas pada keturunan sehingga
penurunan berat badan dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular anak.
sumber : http://anakbunda2-oke.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar