Minggu, 31 Maret 2013

Ibu yang Memberi ASI Eksklusif Terhindar dari Penyakit-penyakit Ini

ASI adalah nutrisi penting yang dibutuhkan oleh bayi, setidaknya dalam masa 6 bulan awal kehidupannya. Namun tak banyak bayi di Indonesia yang mendapatkan cukup ASI eksklusif. Alasannya, para ibu tak sempat memberi ASI karena sibuk bekerja. Padahal banyak manfaat kesehatan para ibu yang diperoleh dengan menyusui bayinya.

"Menyusui dengan benar merupakan langkah awal meningkatkan kualitas ibu dan kualitas hidup anak di hari nanti. Namun bekerja merupakan penyebab utama ibu tidak dapat menyusui dengan benar," kata dr Utami Roesli, SpA ketua Sentra Laktasi Indonesia dalam acara seminar 'Kiat Sukses Memberikan ASI bagi Ibu Bekerja' di Gedung Kemenkes RI, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, dan ditulis pada Senin (17/12/2012)..

Menurut dr Utami, bekerja bukanlah alasan bagi ibu sehingga tidak dapat menyusui bayinya. Ibu dapat memerah ASI-nya di tempat kerja dan menyimpannya di kulkas untuk diberikan kepada bayinya di rumah. Bukannya apa-apa, sebab menyusui juga sebenarnya amat penting bagi kesehatan ibu.

Ada banyak penelitian yang menjabarkan berbagai manfaat menyusui bagi ibu, antara lain sebagai berikut:

1. Mengurangi risiko kanker rahim
Sebuah penelitian di Jepang melibatkan 155 orang ibu pengidap kanker rahim dan dibandingkan dengan 99 orang ibu yang tidak mengidap kanker rahim. Hasilnya menemukan bahwa risiko kanker paling tinggi ditemukan pada ibu yang pernah melahirkan namun tidak menyusui bayinya.

Para peneliti lalu menyimpulkan bahwa menyusui dapat menurunkan risiko kanker rahim. Penelitian ini dimuat dalam Jornal of Experimental Medicine tahun 2006.

2. Mengurangi risiko rheumatoid arthritis
Sebuah penelitian yang dimuat jurnal Arthritis and Rheumatism tahun 2004 dilakukan terhadap 121.700 orang ibu. Hasilnya menemukan bahwa menyusui selama lebih dari 12 bulan mengurangi risiko terjadinya rheumatoid arthritis. Semakin sedikit waktu yang digunakan unrtuk menyusui, risikonya terserang rheumatoid arthritis akan semakin tinggi.

3. Mengurangi risiko maternal diabetes
Sebuah penelitian tahun 2006 terhadap 150.000 orang ibu menemukan bahwa setiap tahun menyusui dapat menurunkan risiko seorang ibu menderta diabetes sebesar 15 persen. Semakin lama menyusui, maka risiko terserang diabetes juga semakin kecil. Penelitian yang dimuat Journal of American Medicine Association ini menyimpulkan bahwa menyusui dapat mengurangi risiko terjadinya diabetes tipe II di hari tua.

4. Mengurangi risiko osteoporosis
Sebuah penelitian tahun 2005 yang dimuat journal Acta Othopaedica menegaskan bahwa menyusui untuk waktu yang lama berkaitan dengan kekuatan mineral tulang dan berkurangnya risiko patah rulang.

5. Mengurangi risiko kelebihan berat badan
Ibu-ibu hamil seringkali mengalami kenaikan berat badan setelah melahirkan. Menyusui bayi agaknya dapat membantu mengembalikan ukuran tubuh wanita menjadi seperti semula. Dalam sebuah penelitian yang dimuat American Journal of Clinical Nutrition terhadap 405 orang ibu di Brazilia, peneliti menemukan terdapat pengurangan berat badan sebanyak 0,44 kg setiap bulannya akibat menyusui.

6. Mengurangi stres dan kecemasan
Penelitian yang dimuat jurnal Biological Research of Nursing tahun 2005 menjelaskan bahwa menyusui juga baik bagi kesehatan mental ibu. Para peneliti membandingkan 84 orang ibu yang menyusui bayinya secara eksklusif dan 99 orang ibu yang memberikan susu formula serta 30 orang wanita sehat yang tidak melahirkan. Secara keseluruhan, ibu yang menyusui memiliki perasaan positif dan lebih banyak mengerjakan hal-hal yang positif.

sumber : http://anakbunda2-oke.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar